Allah telah menakdirkan setiap keadaan hambanya. mereka yang memilki kelebihan harta dapat menggunakan hartanya untuk meraih ridho Allah Ta 'ala dengan hartanya, begitu juga yang tak memiliki harta dapat meraih ridho Allah dengan jalan dan cara yang telah diwahyukan Allah melalui Rasulnya.
sebagaimana Allah berfirman,
هُنَالِكَ الْوَلَايَةُ لِلَّهِ الْحَقِّ ۚ هُوَ خَيْرٌ ثَوَابًا وَخَيْرٌ عُقْبًا [١٨:٤٤]
Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.
Namun untuk mendapatkan cara dan jalan untuk mendapatkan ridho Allah dengan apa yang kita miliki dibutuhkan ilmu dan ilmu itu bersumber dari Al Quran dan Al Hadits.
Orang yang memiliki harta yang berlimpah akan berusaha mendapatkan ridho Allah dengan harta yang dimilikinya. maka tidak heran jika di jaman Rasulullah para sahabatnya yang memiliki harta yang berlimapah berlomba-lomba dalam bersedekah. tentunya fenomena ini menjadi keluhan para sahabat yang tidak memiliki harta, mereka hanya bisa mengelus dada dikarenakan keadaan mereka yang tak seberuntung sahabat yang memiliki harta. mereka pun lalu pergi menemui Rasulullah untuk mencari solusi atas keadaan yang menimpa mereka itu.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu menejelaskan bahwa sebagian sahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam berkata kepada beliau,
"Wahai Rasulullah, orang-orang kaya itu pergi dengan membawa banyak pahala. mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya.
Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan?, sesungguhnya pada setiap tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah, setiap tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (laa ilaa ha illallah) adalah sedekah, mengajak kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah, dan berkumpul jima' dngan istri juga sedekah.
Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah jika diantara kami menyalurkan kebutuhan biologisnya (kepada istrinya) juga mendapatkan pahala?" Beliau bersabda, "Apa pendapatmu, jika ia menyalurkan pada yang haram, bukankah ia berdosa?. Demikian pula bila ia menempatkan pada yang halal, ia akan mendapatkan pahala." (HR. Muslim)
Dari hadits diatas, kita mengetahui bahwa, Allah dengan kasih sayangnya memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang manusia hadapi. semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa diberikan hidayah untuk berdzikir di setiap kondisi. Allahu A'lam Barakallah fiikum
Semarang, Jumat 23/11/2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar