Sabtu, 06 Maret 2021

Pentingnya Merancang Sistem Kebaikan

Setiap orang yang beriman sangat senang dengan amalan baik. begitu juga dengan saya dan Anda. amalan baik menjadi sebuah sasaran bagi setiap orang beriman, karena orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan beramal saleh. (QS Al Ashr:3).  Namun, melakukan amalan baik tidaklah mudah, karena iblis dan tentaranya telah berjanji akan senantiasa menyesatkan keturunan anak Adam (QS Al A'raf 202). Dan yang harus kita lakukan adalah membuat sistem yang menjadikan kita terbiasa untuk beramal baik.

bisa kita ambil menjadi rujukan awal kita dalam membangun sistem adalah firman Allah Ta'ala dalam QS Al Zalzalah ayat 7.

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ [٩٩:٧]

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

dari ayat ini kita ambil dzarrah yang berarti partikel terkecil. merancang sistem yang baik adalah memulai dari dzarrah khoiran (kebaikan terkecil). Membuat perubahan kecil setiap hari adalah sistem yang akan kita bangun. Contohnya dengan membiasakan membaca Al Quran 4 halaman setiap habis shalat lima waktu, membiasakan kita untuk menghatamkan 1 juz dalam sehari. Membaca buku setiap malam 1 bab dan menuliskannya dapat membiasakan kita untuk selalu belajar dan menulis yang produktif.  Dengan merancang sistem kebaikan maka menjadikan kita terbiasa untuk selalu menyelesaikan kebaikan demi kebaikan. 

Intinya kita punya tahapan proses yang mengarahkan kita pada setiap kebaikan. seperti kita ingin menguasai bahasa Arab, maka kita mulai dari belajar bab per bab setiap hari, baik dari membaca, menghafal mufradat, menterjemahkan, belajar kaidah dll. semua ini hendaknya menjadi rancangan disetiap kepala orang beriman. berkomitmen dengan proseslah yang membuat kita akan menjadi maju. Beriman dan beramal saleh yang membuat kita termasuk menajdi golonngan orang yang beruntung kelak di hari akhir.

untuk menguatkan bahwasanya Rasulullah bersabda :

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. HR Muslim No 783.

Wallahu A'lamu Bish Shawwab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar