Sejarah mencatat mereka yang memiliki hati-hati yang bening, mereka adalah penghuni surganya Allah Ta'ala. Sebagian contoh dalam surah Al Hasr ayat 8-9 Allah menceritakan tentang dua kaum yang berhati bening, yaitu; kaum pertama Allah memberikan pujian bahwa mereka orang-orang yang shodiq/benar, mereka adalah kaum muhajirin (kaum yang ikut serta berhijrah dari Mekkah ke Madinah), keadaan mereka saat itu fakir kemudian terusir dari Mekkah dikarenakan mereka memilih memihak kepada agama Allah, mereka memiliki keyakinan bahwa karunia Allah lebih luas dan mendapatkan ridha Allah dalam kehidupan ini menjadi tujuan utama dalam kehidupan mereka maka mereka dedikasikan kehidupan mereka untuk menolong agama Allah dan rasul-Nya.
dalam firman yang Indah Allah berfirman:
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
Kaum kedua yang juga Allah puji mereka, Allah menobatkan mereka sebagai orang-orang yang beruntung. Mereka adalah kaum Anshar yang menempati kota Madinah ketika peristiwa hijrah terjadi. Mereka sangat senang menyambut saudara seiman mereka yang masuk kedalam negeri mereka. Mereka memiliki hati yang bening, terlihat dari sambutan hangat mereka kepada kaum Muhajirin, mereka menyukai mereka dan tidaklah mengharap apa-apa dari hijrahnya mereka (Kaum Muhajirin) ketika masuk ke dalam negeri mereka. kalau bahasa orang sekarang no money-no service (tidak ada uang maka tidak ada layanan). Namun tidak demikin bagi orang-orang Anshar, bahkan mereka sangat mengutamakan kaum Muhajirin di atas keutamaan mereka. Sebagaimana yang pernah kita dengar cerita dari sahabat Abdurrahman bin Auf yang ikut hijrah ketika itu mendapatkan pelayanan yang sangat baik, bahkan mereka memberikan tanah dan ladang mereka untuk ditempati oleh Kaum Muhajirin, tidak hanya itu, mereka pun bersedia memberikan istri mereka kepada kaum Muhajirin (mereka punya banyak istri). Namun Abdurrahman bin Auf memilih untuk berusaha sendiri. Allah menjaga hati-hati kaum Anshar dari sifat kikir maka mereka termasuk orang yng beruntung (baca: penghuni surga).
Allah Ta'ala berfirman:
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung (QS Al Hasyr: 8-9)
Pelajaran Iman yang bisa kita teladani:
1. Selalu berpihaklah kepada kebenaran, yaitu Agama Allah dan Rasul-Nya
2. Yakinilah bahwa karunia Allah itu luas dan tidak terbatas
3. Jadikan bahwa meraih ridha Allah sebagai tujuan kehidupanmu
4. Hati yang bening, hati yang penuh persahabatan dengan sesama mukmin (jauh dari celaan, tuduhan, buruk sangka, dengki, merasa tidak adil dll)
5. Mengutamakan saudara seiman adalah akhlak yang mulia
6. PENTING! jagalah diri kita dari sikap kikir/pelit.
Alhamdulillah, semoga kita bisa meneladani perilaku mereka yang berhati bening.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar