Ada hal yang sangat
menarik ketika kita membaca kisah Musa Alaihis salam yang Allah ceritakan di
dalam surahnya Taha. Menariknya ialah tatkala Allah mengulang –ulang satu
kalimat ‘Jangan Takut!’ kepada Rasul-Nya Musa Alaihis Salam.
Pertama saat
Rasulullah Musa alaihis salam diperintahkan untuk mengambil tongkat yang saat
itu sedang berubah menjadi ular. Sebenarnya rasa takut yang dirasakan oleh Nabi
Musa Alaihis salam adalah muncul dari naluri alami manusia, ketika ada makhluk
yang mengerikan dan dapat mengancam maka
manusia ketika itu menjadi takut. Namun Allah menepis rasa takut itu dengan
perintahNya artinya jangan pernah ragu dan khawatir dalam menjalankan perintah
Allah walau perintah itu tak masuk diakal (belum dapat dicerna) manusia.
1. Meyakini segala perintah Allah dan tidak pernah ragu dalam melaksanakannya
2. Meyakini bahwa Allah akan selalu menolong hambanya yang beriman tatkala hamba tersebut senantiasa bertawakal kepadaNya
3. Selalu bertawakal kepada Allah dengan meyakini bahwa Allah selalu mendengar dan melihat hambanya
4. Selalu bertawakal kepada Allah dengan meyakini bahwa tak ada satupun yang dapat memberikan manfaat dan mudharat kecuali atas ijin Allah Ta’alaa.
5. Bergantung hanya kepada Allah bukan bergantung kepada sebab.
6. Berani menghadapi tukang sihir dan sejenisnya
7. Berani dalam mengatakan kebenaran dihadapan penguasa
8. Meyakini bahwa seluruh makar orang-orang dzalim dan tukang sihir akan binasa tatkala kita bertawakal kepada Allah.
9. Meyakini bahwa kita akan unggul tatkala kita bertawakal kepada Allah
10. Meyakini bahwa Allah akan memberikan petunjuk dan jalan keluarnya tatkala seorang hamba senantiasa bertawakal.
11. Tepis rasa takut dengan tawakal kepada Allah
قَالَ خُذْهَا
وَلَا تَخَفْ ۖ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَىٰ [٢٠:٢١]
Allah berfirman:
"Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada
keadaannya semula,
Kedua, Rasa takut
Nabiyullah Musa Alaihis salam kembali muncul, tatkala Allah perintahkan dirinya
dan Nabiyullah Harun Alaihis salam untuk menemui Firaun dan mendakwahkan tauhid
dihadapannya. Rasa takut ini muncul kembali, karena pertimbangan pengetahuan
yang dimiliki oleh Nabi Musa atas
firaun, bahwa ia adalah seorang yang memilki kebijakan yang sering kali
melampaui batas, seperti kebijakannya membunuh seluruh anak laki-laki bani Israil yang baru lahir dan ia suka menyiksa
semaunya, seperti kisah mashitoh tukang sisir istana yang disiksa diluar batas.
Maka dengan pertimbangan seperti ini Nabiyullah Musa dan Harun merasakan takut.
Namun Allah menepis rasa takut itu dengan mengatakan bahwa Allah bersama mereka
berdua , mendengar dan melihat.
قَالَا رَبَّنَا
إِنَّنَا نَخَافُ أَن يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَن يَطْغَىٰ [٢٠:٤٥]
Berkatalah mereka berdua:
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami
atau akan bertambah melampaui batas".
قَالَ لَا
تَخَافَا ۖ إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَىٰ [٢٠:٤٦]
Ketiga, rasa takut itu
kembali dirasakan oleh nabiyullah Musa Alaihis salam tatkala berhadapan dengan
para tukang sihir yang merubah seluruh tongkat dan tali mereka menjadi ular
yang banyak. Rasa takut yang dirasakan sangatlah hebat sehingga Nabiyullah
tidak dapat berkutik sampai Allah menipis ketakutan itu dengan meyakinkan
Nabiyullah Musa bahwa Ia lebih unggul dari sihir mereka. Maka Allah perintahkan
Nabiyullah Musa untuk melemparkan tongkatnya dan seketika tongkat itu menjadi
ular yang besar dan melahap seluruh ular para tukang sihir.
فَأَوْجَسَ فِي
نَفْسِهِ خِيفَةً مُّوسَىٰ [٢٠:٦٧]
Maka Musa merasa takut dalam
hatinya.
قُلْنَا لَا
تَخَفْ إِنَّكَ أَنتَ الْأَعْلَىٰ [٢٠:٦٨]
Kami berkata: "janganlah
kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang).
Keempat, Allah mengetahui
bahwa Musa dan para pengikutnya memiliki rasa takut yang sangat tatkala dalam keadaan genting,
dimana akal memandang bahwa firaun
mengejar mereka dan dihadapannya hanyalah lautan, jalan buntu (tidak ada lagi jalan untuk
berlari), maka akalpun menyimpulkan mereka akan tertangkap. Namun Nabiyullah
Musa menepis ketakutan Bani Israil dengan mengatakan bahwa Tuhan bersamanya dan
akan memberikan petunjuk kepadanya sebgaimana Allah telah memberikan petunjuk
tatkala Musa Alaihis salam berhadapan dengan Firaun dan para tukang sihirnya. Maka
Allah pun memberikan petunjuk kepada Nabiyullah Musa untuk memukulkan
tongkatnya dan terbelahlah lautan membuat jalan untuk dilalui Bani Israil agar
tidak tertangkap oleh Firaun.
وَلَقَدْ
أَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي
الْبَحْرِ يَبَسًا لَّا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَىٰ [٢٠:٧٧]
Dan sesungguhnya telah Kami
wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil)
di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu, kamu tak
usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)".
Ada banyak
pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah takutnya Nabi Musa Alaihis salam. Dan
penulis hanya menuliskan beberapa saja, karena keterbatasan ilmu yang dimiliki.
1. Meyakini segala perintah Allah dan tidak pernah ragu dalam melaksanakannya
2. Meyakini bahwa Allah akan selalu menolong hambanya yang beriman tatkala hamba tersebut senantiasa bertawakal kepadaNya
3. Selalu bertawakal kepada Allah dengan meyakini bahwa Allah selalu mendengar dan melihat hambanya
4. Selalu bertawakal kepada Allah dengan meyakini bahwa tak ada satupun yang dapat memberikan manfaat dan mudharat kecuali atas ijin Allah Ta’alaa.
5. Bergantung hanya kepada Allah bukan bergantung kepada sebab.
6. Berani menghadapi tukang sihir dan sejenisnya
7. Berani dalam mengatakan kebenaran dihadapan penguasa
8. Meyakini bahwa seluruh makar orang-orang dzalim dan tukang sihir akan binasa tatkala kita bertawakal kepada Allah.
9. Meyakini bahwa kita akan unggul tatkala kita bertawakal kepada Allah
10. Meyakini bahwa Allah akan memberikan petunjuk dan jalan keluarnya tatkala seorang hamba senantiasa bertawakal.
11. Tepis rasa takut dengan tawakal kepada Allah
Wallahu A’lamu
bis shawwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar