Senin, 03 Desember 2018

Menyukai Keindahan Sejati


Menjadi fitrah manusia bahwa ia menyukai keindahan.
Rasuluullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda:

إِنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ

Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan (HR. Muslim)

Dari hadits ini, kita mengetahui bahwa Allah itu indah secara Dzat-Nya dalam nama-nama dan sifat-Nya. Allah  yang Maha indah menyiapkan surga yang penuh dengan keindahan yang tak pernah terbesit oleh indera dan tak mampu dihayalkan oleh akal. Surga yang Indah tak akan mampu dicapai seorang hamba tanpa melalui jalan dan syariatnya yang juga indah, karena Allah menyukai keindahan.

Islam dan syariat yang berlaku di dalamnya merupakan keindahan dari Rabb yang Maha Indah. Maka Allah menginginkan niat, perkataan dan perbuatan seorang hamba sesuai dengan syariat yang indah ini. berlaku kaidah bahwa menjalankan setiap syaariat Allah dan sunnah Rasulullah merupakan keindahan itu sendiri walau sebagian manusia memandangnya tak indah. Sebaliknya, bahwa keindahan  menurut pandangan sebagian manusia tidaklah indah jika ia menyelisihi atau bertentangan dengan syariat Allah.

Dua orang utusan Kisra dari kerajaan Persia mendatangi Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam untuk mengajak Rasulullah untuk tunduk kepada raja mereka. Namun ada hal lain yang dilihat Rasullah dari kedua utusan ini. Rasulullah melihat bahwa mereka mencukur licin jenggot dan membiarkan kumis mereka tebal dan panjang. Rasulullah lalu bertanya kepada mereka, “Mengapa Anda berpenampilan seperti itu?” Mereka menjawab, “ Tuhan kami yang memerintahkan untuk berbuat demikian”.(yang dimaksud dengan Tuhan adalah kisra). Kemudian Rasulullah berkata, “Tuhanku  menyuruh untuk membiarkan jenggot dan mencukur kumis.”

Maka mencukur kumis dan memanjangkan jenggot ialah syariat yang indah bagi seorang laki-laki muslim. Sebaliknya memanjangkan kumis dan mencukur licin jenggotnya adalah suatu yang bertentangan dengan syariat-Nya. 

Allah Ta’ala menunjukkan hal-hal yang tidak indah yang bertentangan dengan syariatnya melalui lisan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ
“Allah melaknat wanita yang mentato dan wanita yang minta ditato, yang mencukur alis dan yang minta dicukur alisnya, serta yang merenggangkan giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu]

Hadits di atas terang benderang menjelaskan bahwa hal-hal yang diminati sebagian orang dan menganggapnya itu adalah art dan keindahan merupakan suatu yang dilaknat oleh Allah Ta’ala. Ingatlah saudaraku, Keindahan yang sejati ialah keindahan yang tunduk dan taat dengan keindahan syariatNya. Wallahu A’lamu bis Shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar