Menjadi fitrah manusia bahwa ia menyukai keindahan.
Rasuluullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda:
إِنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan (HR.
Muslim)
Dari hadits ini, kita mengetahui bahwa Allah itu indah
secara Dzat-Nya dalam nama-nama dan sifat-Nya. Allah yang Maha indah menyiapkan surga yang penuh
dengan keindahan yang tak pernah terbesit oleh indera dan tak mampu dihayalkan
oleh akal. Surga yang Indah tak akan mampu dicapai seorang hamba tanpa melalui jalan
dan syariatnya yang juga indah, karena Allah menyukai keindahan.
Islam dan syariat yang berlaku di dalamnya merupakan
keindahan dari Rabb yang Maha Indah. Maka Allah menginginkan niat, perkataan
dan perbuatan seorang hamba sesuai dengan syariat yang indah ini. berlaku
kaidah bahwa menjalankan setiap syaariat Allah dan sunnah Rasulullah merupakan
keindahan itu sendiri walau sebagian manusia memandangnya tak indah. Sebaliknya,
bahwa keindahan menurut pandangan sebagian manusia
tidaklah indah jika ia menyelisihi atau bertentangan dengan syariat Allah.
Dua orang utusan Kisra dari kerajaan Persia mendatangi
Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam untuk mengajak Rasulullah untuk tunduk
kepada raja mereka. Namun ada hal lain yang dilihat Rasullah dari kedua utusan
ini. Rasulullah melihat bahwa mereka mencukur licin jenggot dan membiarkan
kumis mereka tebal dan panjang. Rasulullah lalu bertanya kepada mereka, “Mengapa
Anda berpenampilan seperti itu?” Mereka menjawab, “ Tuhan kami yang
memerintahkan untuk berbuat demikian”.(yang dimaksud dengan Tuhan adalah
kisra). Kemudian Rasulullah berkata, “Tuhanku menyuruh untuk membiarkan jenggot dan mencukur
kumis.”
Maka mencukur kumis dan memanjangkan jenggot ialah syariat
yang indah bagi seorang laki-laki muslim. Sebaliknya memanjangkan kumis dan
mencukur licin jenggotnya adalah suatu yang bertentangan dengan syariat-Nya.
Allah Ta’ala menunjukkan hal-hal yang tidak indah yang
bertentangan dengan syariatnya melalui lisan Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam,
“Allah melaknat wanita yang mentato dan wanita yang minta ditato, yang mencukur alis dan yang minta dicukur alisnya, serta yang merenggangkan giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu]
Hadits di atas terang benderang menjelaskan bahwa hal-hal
yang diminati sebagian orang dan menganggapnya itu adalah art dan
keindahan merupakan suatu yang dilaknat oleh Allah Ta’ala. Ingatlah saudaraku, Keindahan
yang sejati ialah keindahan yang tunduk dan taat dengan keindahan syariatNya. Wallahu
A’lamu bis Shawwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar