| Sumber Gambar: Jabar.tribunnews.com |
Rugi gak Baca!! Tulisan penting untuk
para guru, orang tua dan semua yang akan menjadi keduanya dari Dr. Adian
Husaini; Kiat menjadi guru keluarga. Saya sertakan link donwload PDFnya di
akhir postingan ini.
ini cuplikan tulisan beliau tentang
tanamkan adab:
Di dalam
al-Quran, kita dikenalkan dengan tokoh pendidik
yang patut diteladani, yaitu Luqman
al-Hakim.
Nasehat-nasehat Luqman pada anaknya – seperti
tercantum dalam al-Quran Surat Luqman ayat 12-19 -- perlu
kita renungkan dan kita teladani. Luqman antara
lain menasehati anaknya: ”Wahai
anakku, janganlah kamu menserikatkan
Allah, sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang
besar.” (QS31:13).
Syirik adalah
dosa besar. Tugas orang tua yang utama adalah
menanamkan aqidah yang kokoh pada
anaknya,
sehingga terbebas dari kemusyrikan. Mendidik bukan
hanya mengirimkan anaknya ke
sekolah sampai
universitas. Tetapi, lebih dari itu, orang tua
bertanggung jawab agar diri dan anakanaknya memiliki
keimanan yang kuat.
Iman akan
selalu diuji (QS al-’Ankabut:2-3). Era modern ditandai
dengan kebebasan informasi yang
massif. Godaan
paham-paham yang merusak iman begitu dahsyat.
Zaman ini juga ditandai dengan
pemberontakan
manusia untuk menolak campur tangan Tuhan
dalam kehidupan manusia. Dalam
bukunya, History of God, Karen Armstrong
mengutip ungkapan
filosof terkenal Jean Paul Sartre, bahwa ”the idea of God negates our freedom”.Ide tentang
Tuhan, kata Sartre, membunuh kebebasan
manusia. Jadi, jika manusia ingin bebas, maka ia harus ”membuang”
Tuhan dari kehidupannya.
Itulah yang kini terjadi dalam kehidupan
manusia modern. Tuhan disingkirkan dari politik,
ekonomi, sosial, seni, budaya, dan moralitas, bahkan dari
seluruh aspek keilmuan. Lihatlah dalam buku-buku
pelajaran sejarah, sains, IPS, dan sebagainya. Di
sana tidak kita jumpai dalil-dalil yang
berasal dari
wahyu Tuhan. Seolah-olah, wahyu Allah bukan sumber
ilmu. Bahkan, hingga
kini, para pelajar di Indonesia masih dipaksa
menelan ”teori bahwa manusia Indonesia
adalah kelanjutan dari hominid (sebangsa kera)”. Juga,
mereka dipaksa menelan teori, bahwa kebutuhan
primer manusia adalah semata-mata bersifat
materiil (sandang, pangan, papan). Berzikir dan beribadah
tidak dimasukkan ke dalam kebutuhan primer, karena
tidak terkait dengan aspek fisik (jasad) manusia.
Padahal, dengan
berzikir kepada Allah, berserah diri
kepada Allah, dan ikhlas menjadi hamba
Allah, manusia
akan menjadi tenang hatinya. Tanpa zikir dan sikap
jiwa yang ikhlas tunduk kepada Allah, manusia tidak
akan pernah meraih ketenangan jiwa, sebab kebutuhan
primernya sebagai manusia tidak terpenuhi.
Allah SWT memperingatkan kita semua:
“Dan barangsiapa yang berpaling dari
peringatan-Ku (Al-Qur’an) maka baginya penghidupan yang sempit dan
akan Kami kumpulkan ia pada hari kiamat dalam
kondisi buta”
(QS. Thaahaa: 124)
Link download pdf Kiat menjadi guru
keluarga:
http:// attaqwa.id/2018/12/17/tas
yakkkur-53-tahun-dr-adian-husaini-luncurkan-ebook/ …
Bisa juga download disini:
https://drive.google.com/open?id=1IWw9km8GOkNI71DjJSKrqNaMzopUxp_v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar