Selasa, 18 Desember 2018

Kiat Menjadi Guru Keluarga - Menyiapkan Generasi Pejuang


Hasil gambar untuk Muhammad al fatih
Sumber Gambar: Jabar.tribunnews.com

Rugi gak Baca!! Tulisan penting untuk para guru, orang tua dan semua yang akan menjadi keduanya dari Dr. Adian Husaini; Kiat menjadi guru keluarga. Saya sertakan link donwload PDFnya di akhir postingan ini.
ini cuplikan tulisan beliau tentang tanamkan adab:

Di dalam al-Quran, kita dikenalkan dengan tokoh pendidik yang patut diteladani, yaitu Luqman
al-Hakim. Nasehat-nasehat Luqman pada anaknya – seperti tercantum dalam al-Quran Surat Luqman ayat 12-19 -- perlu kita renungkan dan kita teladani. Luqman antara lain menasehati anaknya: ”Wahai
anakku, janganlah kamu menserikatkan Allah, sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar.” (QS31:13).

Syirik adalah dosa besar. Tugas orang tua yang utama adalah menanamkan aqidah yang kokoh pada
anaknya, sehingga terbebas dari kemusyrikan. Mendidik bukan hanya mengirimkan anaknya ke
sekolah sampai universitas. Tetapi, lebih dari itu, orang tua bertanggung jawab agar diri dan anakanaknya memiliki keimanan yang kuat.

Iman akan selalu diuji (QS al-’Ankabut:2-3). Era modern ditandai dengan kebebasan informasi yang
massif. Godaan paham-paham yang merusak iman begitu dahsyat. Zaman ini juga ditandai dengan
pemberontakan manusia untuk menolak campur tangan Tuhan dalam kehidupan manusia. Dalam
bukunya, History of God, Karen Armstrong mengutip ungkapan filosof terkenal Jean Paul Sartre, bahwa ”the idea of God negates our freedom”.Ide tentang Tuhan, kata Sartre, membunuh kebebasan manusia. Jadi, jika manusia ingin bebas, maka ia harus ”membuang” Tuhan dari kehidupannya. Itulah yang kini terjadi dalam kehidupan manusia modern. Tuhan disingkirkan dari politik, ekonomi, sosial, seni, budaya, dan moralitas, bahkan dari seluruh aspek keilmuan. Lihatlah dalam buku-buku pelajaran sejarah, sains, IPS, dan sebagainya. Di sana tidak kita jumpai dalil-dalil yang
berasal dari wahyu Tuhan. Seolah-olah, wahyu Allah bukan sumber ilmu. Bahkan, hingga kini, para pelajar di Indonesia masih dipaksa menelan ”teori bahwa manusia Indonesia adalah kelanjutan dari hominid (sebangsa kera)”. Juga, mereka dipaksa menelan teori, bahwa kebutuhan primer manusia adalah semata-mata bersifat materiil (sandang, pangan, papan). Berzikir dan beribadah tidak dimasukkan ke dalam kebutuhan primer, karena tidak terkait dengan aspek fisik (jasad) manusia.
 
Padahal, dengan berzikir kepada Allah, berserah diri kepada Allah, dan ikhlas menjadi hamba
Allah, manusia akan menjadi tenang hatinya. Tanpa zikir dan sikap jiwa yang ikhlas tunduk kepada Allah, manusia tidak akan pernah meraih ketenangan jiwa, sebab kebutuhan primernya sebagai manusia tidak terpenuhi. Allah SWT memperingatkan kita semua:

“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku (Al-Qur’an) maka baginya penghidupan yang sempit dan akan Kami kumpulkan ia pada hari kiamat dalam kondisi buta”
(QS. Thaahaa: 124)

Link download pdf Kiat menjadi guru keluarga:
http:// attaqwa.id/2018/12/17/tas yakkkur-53-tahun-dr-adian-husaini-luncurkan-ebook/ …
Bisa juga download disini:
https://drive.google.com/open?id=1IWw9km8GOkNI71DjJSKrqNaMzopUxp_v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar