Sabtu, 17 November 2018

Melawan Lupa dan Lemahnya Kemauan


Siapapun kita, selagi tubuh ini membutuhkan makan dan minum, serta udara segar untuk bernafas maka kita adalah manusia yang lemah. Kita harus menyadari nya bahwa kita membutuhkan kekuatan untuk kehidupan kita di dunia  ini. Apalagi untuk menghadapi kehidupan akhirat yang dahsyat mengerikan tentu kita lebih ingin mengetahuinya dan mempelajarinya.

Dialah yang Maha Kuat Al Qowiyu mengabarkan kita bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan bodoh (tak memiliki pengetahuan). Namun Allah yang Maha Bijaksana Al Hakim memberikan manusia hal yang tak dimiliki oleh Makhluk lain, ia (manusia) diberikan akal yang mampu merekam, mencerna, dan membuat. Untuk menghidupkan akalnya agar bisa berbuat, manusia diberikan oleh Al ‘Aliim pelajaran berupa ilmu dari sisi-Nya. Pelajaran itu diulang-ulang agar manusia ingat dan menjadi tabiat dalam kehidupannya maka ketika mereka mengikuti pelajaran itu sampai akhir hayatnya di dunia maka ia akan menjadi Ahlul jannah (penduduk surga). Sebaliknya mereka yang tidak mau mengikuti pelajaran itu maka ia menjadi Ahlunnaar(penduduk neraka).

Allah berikan manusia pelajaran dengan diutusnya seorang Rasul disetiap umat manusia, Ia para Rasul membawa kabar gembira dan ancaman untuk setiap umat manusia. Namun manusia yang bodoh mengabaikan setiap pelajaran itu. Manusia yang bodoh adalah manusia yang  mengikuti hawa nafsunya dan  mengabaikan setiap petunjuk dari Allah artinya ia tidak memiliki azzam dan usaha yang kuat untuk bisa mengikuti petunjuk Allah. Maka hendaknya setiap manusia berhati-hati dengn dua hal yang dapat menggelincirkan manusia, yaitu lupa akan pelajaran dari Allah dan lemahnya kemauan untuk mengikuti petunjuk Allah.

Untuk mengingatkan manusia yang sering lupa dan lemahnya kemauan, Allah memberikan pelajaran yang diulang-ulang melalui kisah-kisah, perumpamaan dan permisalan melalui kalamnya kitab suci Al Quran.  Al Quran sebagai Ad-dzikru peringaatan yang diulang-ulang agar manusia ingat dan kuat dalam menghadapi ujian-ujian di dunia dan akhirnya istiqomah dapat menjadi satu dari para penduduk surga Allah Azza wa jalla.

“Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al Quran ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah". (QS Al Kahfi 15:54).

Sampangan, Semarang Sabtu 11/17/2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar