![]() |
| Sumber gambar muslim.or.id |
Antara pemuda Kahfi, Nabi Ibrahim alaihis salam dan Nabi Muhammad Shallalllah
alaihi wasallam saat kedzhaliman merajalela.
Ada kesamaan kisah di dalam
episode kehidupan mereka, walaupun mereka hidup pada rentang jaman yang
berbeda.
Perhatikan kesamaan episode kisahnya disini:
Para Pemuda Kahfi
Saat para pemuda Kahfi menyatakan
beriman kepada Allah dan mereka menyaksikan kedzaliman masyarakatnya dengan
menjadikan selain Allah tuhan-tuhan untuk disembah, mereka (pemuda Kahfi) memutuskan
untuk meninggalkan mereka dan apa
yang mereka sembah selain Allah lalu berlindung di dalam gua untuk waktu
yang telah ditentukan.
وَإِذِ
اعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ فَأْوُوا إِلَى الْكَهْفِ
يَنشُرْ لَكُمْ رَبُّكُم مِّن رَّحْمَتِهِ وَيُهَيِّئْ لَكُم مِّنْ أَمْرِكُم
مِّرْفَقًا [١٨:١٦]
Dan apabila kamu meninggalkan
mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung
ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu
dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.
(QS. Al Kahfi:16).
Nabi Ibrahim Alaihis salam
Saat Nabi Ibrahim Alaihis
salam mengenal penciptanya Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Nabi Ibrahim alaihis
salam menyaksikan masyarakatnya melakukan kedzaliman dengan menjadikan
berhala-berhala sebagai sesembahan mereka. Mengetahui bahwa berhala yang mereka
sembah adalah buatan bapaknya, maka Ia
menemui bapaknya dan menngajaknya untuk meninggalkan sesembahan berhala
yang dibuat oleh tangannya sendiri.
Ibraim berkata, “Wahai bapakku,
mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak
dapat menolong kamu sedikitpun?”.
“Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku
sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku,
niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.”
Bapaknya menjawab, "Bencikah kamu kepada
tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan
kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".
Nabi Ibrahim berkata kepada bapaknya,” "Semoga
keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada
Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri
darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada
Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada
Tuhanku". (QS Maryam: 47-48).
Nabi Muhammad Shallalllah alaihi wasallam
Dikisahkan bahwa saat Nabi
Muhammad Shallalllah alaihi wasallam menyaksikan kejahilan masyarakat dan
kerusakan para pemuda di jamannya yang menjadikan berbagai berhala sebagai
wasilah mereka menyembah Allah. Pemuda Muhammad memutuskan untuk mengasingkan
diri dari mereka dan bersembunyi di atas gua di atas Jabal Nur sampai beliau
menerima wahyu yang pertama dari Allah.
Tak ada yang kebetulan,
semua ketentuan telah ditakdirkan oleh Allah Ta’ala bahwa mereka para pemuda
kuat dijamanya yang berusaha menjaga diri mereka dari bentuk kedzaliman dan
kejahilan yang tampak di masyarakat mereka.
Catatan:
1.
Mereka para pemuda yang memiliki tauhid, mengilmui
dan mengamalkannya. Para pemuda yang mengilmui tauhid dengan benar maka akan
mengetahui kejahilan dan kesesatan yang tampak di jamannya. Maka wajib bagi
para pemuda untuk mempelajari tauhid agar tidak terjerumus ke dalam kejahilan
dan kedzaliman.
2.
Berusaha untuk mengingkari dan menjauhkan diri
saat kejahilan dan kedzaliman merajalela. Mengingkari kejahilan secara dzahir
dan batin dengan cara mendakwahkannya dengan nasehat dan doa. Ketika kedzaliman
mereka merajalela serta menolak nasehat, bahkan memberikan ancaman maka
tinggalkanlah mereka dan berhijrahlah demi menyelamatkan aqidah kita.
3.
Hal yang paling berharga bagi seorang muslim adalah tauhidnya
(aqidah), maka wajib menjaganya sampai ajal menjemputnya. Sebagaimana Alah
berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benarnya takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim /beragama Islam”. (QS.
Ali Imran:102).
Wallahu A’lamu Bishwab

Tidak ada komentar:
Posting Komentar